CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Senin, November 17, 2008

Menemukan Kebaikan Di Mana-Mana (Gede Prama)


Ada sebuah keluhan yang hampir selalu muncul di setiap pembicarantentangSTRESS. Tanpa mengenal kondisi dan situasi, ada banyak orang yangmengeluhkan peran orang lain. Dari tuduhan orang lain itu tidak maumengerti, cenderung menipu, jahat, tidak mau membantu, bikin kesal,sampaidengan tuduhan orang lain sebagai biang stres. Ada bahkan yangmenyebutkanbahwa dirinya jarang sekali bertemu orang baik.
Izinkan saya membagi eksperimen saya dalam kehidupan. Hampir setiap minggusaya terbang. Dan sekretaris saya hafal betul, kalau sebelum melakukanconfirm terhadap tiket, ia harus menemukan tempat duduk agak di depandandi lorong. Dulu, sering sekali setiap check in di bandara, sayamenginformasikan bahwa sekretaris saya sudah book tempat duduk didepandan lorong. Dan sering kali juga tidak kebagian tempat yang sayaInginkan.Tidak jarang hati ini dibuat kesal. Sempat mengira kekeliruan ada disekretaris. Namun, belakangan pendekatan saya dalam melakukan check indirubah. Tidak lagi menyebutkan bahwa sekretaris sudah book tempatduduk,dengan ekspresi penuh senyuman saya katakan begini : 'saya akan senangsekali kalau dapat tempat duduk di depan dan di lorong'. Sebagaihasilnya,belum pernah sekalipun saya dikecewakan.
Apa yang mau diilustrasikan cerita ini sebenarnya sederhana, kalaukitamau merubah pendekatan kita pada orang lain, banyak orang dengan amatsukarela membagi kebaikan dengan kita. Modalnyapun tidak terlalu mahal :senyum, keyakinan bahwa orang lain baik, dan memperlakukan merekasebagaimana kita ingin diperlakukan orang. Dan saya memetik banyaksekalimanfaat dari cara ini. Bahkan orang yang tadinya amat tidakbersahabatpunbisa berubah menjadi baik dengan pendekatan ini.

Ada harga yang harus dibayar tentunya. Gengsi dan harga diri hanyasebagian saja dari kekuatan yang mesti dikelola dalam hal ini. Belumlagiemosi, marah dan sejenisnya.
Seorang guru meditasi pernah bertutur sebuah cara yang berhasilmenurunkangengsi saya secara amat drastis. Di tempat Anda duduk sekarang ini,cobalah tutup mata sebentar. Ajaklah sang fikiran melompat ke belakangseratus tahun, enam ratus dan bahkan dua ribu tahun. Kemudian,lompatkanlagi fikiran ke seribu tahu ke depan. Gambarkan secara jelas,kehidupanditempat ini pada tahun-tahun tadi. Dalam perjalanan waktu tadi,kemudianlihat diri Anda yang sedang duduk. Bukankah diri ini tidak lebih darisebutir pasir di tengah samudera ? Setetes air di lautan yang amat luas Pertanyaannya kemudian, layakkah membesar-besarkan diri dengan gengsidanharga diri di tengah-tengah kekerdilan macam ini ?
Lama sempat saya dibuat merenung oleh latihan kecil ini. Sempat jugatidakpercaya. Namun, dalam pemahaman yang lebih dalam, dia banyakmenyelamatkandiri ini dari perangkap gengsi dan harga diri. Dulu, ada perasaankurangenak kalau naik pesawat kelas ekonomi. Sekarang, ia bukan lagi menjadihalangan berarti. Dulu, ada kebutuhan agar dikagumi orang lain setelahmenulis. Sekarang, dia tidak lagi menjadi syarat dan motivasi menulis.Dulu, ada perasaan tersinggung kalau ada pertanyaan orang dalamseminaryang memojokkan. Sekarang, dia malah menjadi sahabat kedewasaan dankesabaran.

Setelah gengsi dan harga diri, sarana berikutnya agar menemukansebanyakmungkin kebaikan adalah senyum. Inilah sarana murah namun amat meriahhasilnya. Baik mencakup materi maupun non materi. Pariwisata Bali,Singapore Airline hanyalah sebagian kecil contoh, bagaimana senyumbisamenghasilkan sejumlah kedahsyatan. Di tingkatan individu, senyum tidaksaja merubah wajah seseorang menjadi lebih menarik, tetapi jugamenciptakan magnet yang bisa menarik kebaikan orang lain.
Saya punya seorang rekan yang memiliki mimik muka selalu senyum.Lebih-lebih ditambah dengan lesung pipit kecil di pipinya. Didorongolehkeingintahuan akan dampak senyum, saya bertanya tentang jumlah sahabatyang dia miliki. Ternyata dia memiliki sahabat di mana-mana. Dalambanyakkejadian, dia bahkan dibantu banyak orang secara amat suka rela.
Di Amerika sana ada seorang tua yang berhasil merubah tidak sedikitanakamat nakal menjadi manusia biasa dan sebagian lagi menjadi anak baik.Tidak sedikit anak-anak pembunuh yang berhasil dirubahnya. Ketikaditanyarahasianya, dia mengatakan tidak punya rahasia. Kalaupun ada rahasia,rahasia tadi ditulis besar-besar di gerbang depan rumahnya yangbertuliskan : there is no such thing as bad kids. Tidak ada anak yangpadadasarnya nakal.
Nah inilah sarana terakhir - setelah menundukkan gengsi dan menebarsenyum- dalam usaha menemukan kebaikan di mana-mana : meyakini bahwa oranglainitu baik. Kalau pembunuh saja bisa dirubah dengan cara ini, apa lagiorangbiasa.
Saya masih teringat betul komentar rekan-rekan ketika saya dan isterimenikah di umur muda. Tidak sedikit yang meramalkan kami akan ceraitigabulan kemudian - terutama karena saya memiliki banyak kekurangan.Sekarang, setelah puteri kami yang tertua sebentar lagi berumur tujuhbelas tahun, tidak jarang isteri saya menelpon dari tempat yang amatjauhhanya untuk berucap singkat : dad I love you !. Kalau Anda tanyarahasianya, tentu saja semuanya sudah saya ungkapkan dalam tulisan pendekini.

0 komentar: